Resep pho (baca : “feuh” kayak orang Sunda bilang “ceu”) ini ditulis berdasarkan banyaknya permintaan. Hehehe.. Maksudnya permintaan mau makan pho halal di Melbourne, gituuu.. Tapi karena proses perebusan yang minimal 4 jam ditambah perjuangan lahir dan batin untuk mendapat pho yang enak..hehehe, maka lebih baik saya berbagi resep aja yaa.. Silahkan bereksperimen, berkarya, membuat pho sendiri di rumah dan .. sruupuuuut… dinikmati bersama keluarga.
OK. Berdasarkan hasil riset di belantara google, sudah banyak resep pho yang ditulis dalam Bahasa Indonesia. Tapi sepertinya belum ada tuh penulisnya yang punya ibu mertua orang Vietnam. Ini penting lho, karena resep saya ini “mother-in-law approved” ..hehehe…, hasil pengamatan sebagai mantu, dan mengkombinasi resep dari sana-sini. Karena, resep pho yang ditulis dalam Bahasa Indonesia lainnya biasanya disesuaikan dengan selera Indonesia. Misalnya, ditaburi bawang goreng.. Oooh Nooooo!! It’s not authentic Vietnamese way. Juga ada yang menulis, pho itu tidak halal karena masaknya pakai babi… Bukaaaan. Pho yang authentic malah “haram” pakai tulang dan daging babi karena rasanya jadi aneh…katanya lhooo…Hehehe.. Pho itu adanya ya beef atau chicken saja. Kalau halal tidak halalnya ya tergantung si beef atau chicken itu sendiri. Jadi, kalau teman-teman mengikuti resep ini, in shaa Allah rasanya authentic. You will not going to miss out on any of its distinct flavour.
Bahan-Bahan Untuk Pho Bo (Beef Pho) :
Tulang sapi sekitar 1 kg (cari bagian yang banyak sum-sum nya dan sedikit daging-dagingnya masih menempel, dan minta utk dipotong-potong sekitar 10 cm). Tambahkan 2-3 potong buntut sapi (oxtail) dan gravy beef 1 kg atau beef bagian oyster blade 1 kg. Gravy beef dan oyster blade ini bagian daging yang banyak ototnya. Katanya, saat otot ini direbus sampai waktu yang cukup lama, enzim yang diuraikan karena proses perebusan akan mengeluarkan rasa luar biasa pada kuah. Yum!
Untuk nanti di soupnya, sediakan daging sapi diiris-iris tipiiis sekali. Biasanya enak dari bagian sapi yang namanya ‘scotch fillet’ atau bagian “round”.
Rempah kering khusus pho siap pakai merek Pho Hoa Pasteur
Percayalah, ibu-ibu Vietnam buanyaaak yang pakai rempah siap pakai ini. Tidak ada pengawet, isinya murni rempah kering untuk pho. (Kalau tidak ketemu yang seperti ini, bisa bikin sendiri dengan kain muslin yang diikat dan diisi : 2 star anise, 2 cassia/cinnamon sticks, 3 black cardamon utuh, 2 sendok makan fennel seeds. Untuk 8 liter air rebusan cukup menggunakan hanya satu bundle ikatan saja.)
Tapi sebaiknya cari rempah siap pakai ini, lebih praktis dan takarannya sudah pas.
Kalau menggunakan bundle bumbu seperti yang di foto atas, tetap siapkan : 2 star anise, 1-2 cassia/cinnamon sticks biar aromanya lebih mantap.
Ditambah : jahe satu ruas jari dan satu atau dua onion utuh (tergantung ukuran onion)..oh ya dan 4 butir cengkeh. Maaf lupa difoto. Tambahan rempah ini saya anggap penting untuk memperkuat aroma pho.
Fish sauce
Garam
Gula (lebih baik pakai yellow rock sugar, beli di Asian grocery).
White rice flat noodle khusus untuk pho (untuk soup. bukan untuk yang “fry” seperti kwetiauw yaa..)
Taoge
Irisan lemon
Irisan cabe merah rawit (birdeye chillies)
Irisan daun bawang (onion spring) dan irisan bawang Bombay (onion) tipis tipis
Daun Thai/Vietnamese basil
Hoi Sin sauce untuk cocolan saat makan. Dua produk ini in shaa Allah halal.
Sudah cukup pusing membacanya? Mari kita tambah pusing lewat langkah berikutnya…. Hehehe..
Cara Memasak :
Cuci potongan tulang di bawah air mengalir.
Masukan tulang, buntut dan potongan daging gravy beef/oyster blade ke dalam panci besar berisi air dingin sampai menutupi seluruh tulang, rebus sampai mendidih dan biarkan tetap mendidih selama 2-3 menit sampai buih-buih keluar.
Matikan api, buang air sepanci itu beserta buihnya, cuci tulangnya sampai bersih lagi. Cuci juga pancinya agar jangan ada buih atau lemak kotor yang tersisa.
Tambahkan air dingin 8-10 liter ke dalam panci lalu masukkan potongan tulang dan dagingnya, mulailah merebus dengan api agak besar.
Selagi merebus, kita siapkan rempah di atas oven tray beralas foil : onion utuh, 2 cassia sticks, 2 star anise, 4 butir cengkeh dan seruas jari jahe. Tidak perlu mengupas onion dan jahe untuk saat ini. Masukan ke oven yang sudah dipanaskan sekitar 200 derajat C sekitar 10-15 menit sampai harum. Onion sebaiknya diambil setelah 5-10 menit karena cepat lunak. Salah satu yang utama dari pho adalah aromanya yang khas yang didapat dari rempah-rempah ini, semerbak ke seluruh penjuru rumah…bikin lapeeeerrr… Oh ya, kalau gak punya oven, rempah dan onion ini bisa disangrai di wajan (goreng tanpa minyak) sampai harum.
Setelah rempah dan onion harum, keluarkan dari oven. Kupas onion dan belah dua. Kupas jahe dan iris-iris tipis. Awas panas.
Masukan ke dalam air tulang yang sedang direbus : onion, star anise, cassia stick, cengkeh, jahe dan seiket bundle rempah siap pakai Pho Hoa Pasteur tadi. Bleng!! Tunggu sampai mendidih sesaat saja lalu kecilkan apinya, simmer. Jangan lupa diambil buih-buih yang keluar selama perebusan karena jangan sampai airnya keruh. Pho is a clear soup.
Selesai semua tahap di atas, yang dibutuhkan sekarang adalah doa dan kesabaran. Hahahaha… Beneeerr.. Soalnya it’s very easy to ruin the pho soup. And the soup is the soul of the dish. You ruin it, you ruin the dish. Kuncinya, biarkan mendidih dengan api kecil-sedang (simmer) sampai paling tidak 3 jam TANPA DICICIPIN!!! Sebelum 3 jam, bone marrow (sum-sum) tulang belum keluar, jadi rasa air rebusan akan seperti air cucian. Biasanya kita jadi panic dan jadi sibuk nambah-nambah perasa seperti garam, gula, fish sauce dan lain -lain. Padahal, setelah lewat 3 jam direbus dengan api kecil-sedang, ada satu titik terjadi KEAJAIBAN, tiba-tiba air rebusan mulai terasa tasty dan gurih. Bayangkan, kalau tadi sudah ditambahin garam bisa berantakan nanti rasanya. Jadi, setelah 3-4 jam, baru boleh dicicipi rasanya. Tambahkan garam, gula dan fish sauce sampai dirasa enak. It’s normal for the soup to taste a bit too strong and salty, karena nanti akan diseduhkan ke atas white rice noodle yang rasanya hambar. Somehow, the taste will come up JUST RIGHT, in shaa Allah. Pho soup yang enak biasanya bisa kelihatan dari rupanya : bersih, clear, dan terlihat minyak-minyak kaldu beningnya mengapung di permukaan. Makin lama direbus makin enak. Minimal biasanya 4 jam. Kalau ada waktu (dan kesabaran) bisa direbus sampai 6 jam. Kalau mau sekelas restoran biasanya 8-10 jam!! Hayooooo… Kuaaat??? .. Hehehehe…
Sekarang kita siap-siap makan.. cihuiii!!
Siapkan irisan daging tipisnya. Kalau yang suka mentah, nanti bisa ditata di mangkuk dan disiram dengan kuah pho yang masih mendidih. Tapi kalau senang yang matang, dagingnya bisa direbus sesaat di panci kecil berisi air. Jangan direbus terlalu lama.
Siapkan noodle-nya. Ikuti petunjuk di paketnya. Biasanya, kita urai-uraikan dulu noodle-nya setelah dikeluarkan dari paket agar tidak lengket satu sama lain. Lalu masukan ke dalam air mendidih sekitar 2 menit (atau sesuai petunjuk). Tiriskan dan cuci di bawah air mengalir.
Siapkan garnish-nya : taoge, daun Thai/Vietnamese basil, irisan cabe, irisan lemon, irisan daun bawang. Boleh ditambahkan irisan tipis bawang Bombay kalau suka.
Siapkan hoi sin sauce di wadah kecil untuk cocolan.
Sekarang, siapkan mangkuknya ! Isi dengan white rice flat pho noodle yang sudah dimasak sesuai porsi masing-masing. Tambahkan taoge. Tambahkan irisan daging. Tambahkan beberapa lembar basil. Taburi dengan potongan daun bawang dan potongan cabe. Dan.. ooh so excited.., tuangkan kuah pho yang masih mendidih ke dalam mangkuk. Cicipi. Dan tambahkan perasan lemon sesuai selera.
Menghadapi semangkuk pho, tangan kiri memegang sendok, tangan kanan memegang sumpit, ambil irisan daging dari dalam mangkuk, cocolkan ke hoi sin sauce di sebelah kita, masukan ke mulut bersamaan dengan noodle dan soupnya… Aaaaah…. Segaaar…. Selamat! Anda berhasil menikmati Pho Bo, atau beef pho. (bo = beef). Hehehe..
Naah.. kalau mau bikin Pho Ga (ga = chicken), hampir sama langkahnya. Ganti potongan tulang sapi dengan seekor ayam dan sekitar 10 potong tulang leher ayam dan 10 ceker. Bisa juga seekor ayam plus sekitar 2 chicken frames (tulang utuh). Sama, harus direbus awal dan dibuang airnya, lalu direbus ulang. Jangan lupa ambil buih-buihnya selama perebusan. Kalau bisa sih, rebus saja satu ekor “boiling chicken”. Kalau beli di toko ayam, “boiling chicken” ini adalah ayam khusus untuk direbus sebagai kuah. Jenis ayam ini adalah ayam tua yang tidak bisa dimakan dagingnya. Jadi setelah direbus ya dibuang saja. Rasanya dan aromanya lebih kuat dibanding menggunakan jenis ayam biasa.
Perbedaannya :
Saat merebus ditambahkan seikat batang coriander (cilantro/daun ketumbar) tanpa daunnya yang juga sudah dibersihkan akarnya.
Setelah 2 jam, keluarkan ayamnya, ambil dagingnya dengan rapi, dan kembalikan semua tulangnya ke dalam panci, lanjutkan rebus dengan api kecil-sedang sampai 4 jam. Simpan daging ayamnya di dalam kulkas sampai siap makan nanti.
Begituuu.. Silahkan berkesperimen, berkreasi di dapur masing-masing. Jangan lupa laporan kalau sudah jadi yaa…Oh ya, jangan putus asa kalau gagal. Tetaplah istiqomah, hehehe.. terus praktek sampai ketemu rasa yang diinginkan. Semangaat!!
Ini ada foto beef pho yang ada di hp, lupa yang ngirim siapa. Tapi bagus buat ilustrasi bagaimana beef pho rupanya. Bisa ditambahin bakso, urat, babat, dan potongan bawang bombay sesuai selera.